
Bagaimana, sih, cara membuat judul artikel blog yang baik dan benar?
Apa saja karakteristik judul konten yang bukan sekadar benar
secara logika tapi juga menarik perhatian pembaca?
Nah, di postingan kali ini, saya bakal membagikan ilmu-ilmu
"daging" seputar membuat judul artikel blog.
Sebetulnya, ilmu ini saya peroleh dari pelatihan content writing dengan salah satu media
nasional yang saya ikuti satu minggu terakhir.
Wah, lama juga, ya? 😲
Oh, untuk membahas seputar judul konten dan tetek-bengeknya
nggak mencapai waktu satu minggu penuh, kok. 😅
Selain belajar tentang cara bikin judul artikel yang
menarik, saya juga diperkenalkan dengan banyak hal-hal penting lainnya tentang content writing.
Contohnya, informasi terkait Search Engine Optimization
(SEO) dan ekosistem media online
secara keseluruhan.
Nah, kembali ke topik inti!
Jadi, apa saja sih ciri-ciri judul artikel yang benar?
Lalu, bagaimana cara membuat judul postingan blog yang
sesuai dengan karakteristik itu?
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya. 😁
1. Hindari Membuat Judul Clickbait

Pernahkah Anda browsing
tentang suatu informasi dan menemukan salah satu hasil pencarian memiliki judul
bernada serupa seperti yang satu ini?
"Khasiat Buah
Mengkudu Sangat Dahsyat, Tenaga Bisa Tahan Semalaman"
Atau yang satu ini?
"Lorde Tak Bisa
Jadi Seorang Pop Star"
Dilihat sekilas, kedua judul di atas cukup menarik, bukan?
Tapi, kalau menempatkan diri sebagai seorang pembaca, saya
justru bakal ogah klik artikel itu.
Kok?
Iya, sebab judulnya terlalu berlebihan dan terkesan
dibuat-buat.
Barangkali, memang secara ilmiah buah mengkudu itu
berkhasiat.
Tetapi, lantaran yang disorot cuma manfaatnya untuk
meningkatkan stamina pria, para pembaca akan cenderung beranggapan jika artikel
tersebut fokus pada hal-hal serupa itu saja.
Lalu, bagaimana dengan contoh kedua, "Lorde Tak Bisa
Jadi Seorang Pop Star"?
Padahal judul ini memancing rasa penasaran pembaca, lalu di
mananya yang salah?
Hemat saya, penulis dari artikel ini seolah-olah menggiring
opini dan meyakinkan pembaca jika tokoh yang dimaksud betul-betul tidak akan
sukses menggeluti kariernya.
Jelas sekali kalau ini bukan contoh yang bagus, apalagi
boleh Anda tiru.
Berpendapat boleh saja, tetapi ingat untuk tetap bersikap
netral.
Nah, kalau Anda sendiri, pernahkah Anda menjumpai
judul-judul tulisan yang terlalu bombastis?
Atau, jangan-jangan Anda sudah pernah menuliskannya di blog
Anda sendiri? 👀
Ayo, tulis di kolom komentar, ya.
2. Jangan Berhenti di Judul

Ketika membuat judul, kebanyakan penulis pemula pasti pernah
membuat satu kesalahan ini.
Ya, ia membeberkan informasi terpenting di judul, sehingga
tanpa perlu membaca isinya pun pembaca sudah memahami pokok pembahasannya.
Misalnya, ada sebuah artikel yang berjudul "Nikahi
Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Beri Mahar Rp342.021".
Begitu membaca judul ini, pembaca sudah mendapatkan
informasi yang dibutuhkannya.
Yah, baik sekali sih, kalau Anda memang mau membagikan
informasi secara cuma-cuma.
Tetapi, dalam menulis di media online, saya percaya salah satu motivasi Anda yakni uang, bukan?
Nah, sementara untuk memperoleh cuan itu, Google memberinya
berdasarkan jumlah pengunjung dan tayangan di tiap postingan blog atau website Anda.
Jadi, bisa dibayangkan apa yang terjadi kalau blog Anda sepi
klik, bukan?
Oleh karena itu, gugah keingintahuan pembaca dengan
'merahasiakan' sedikit dari tema yang Anda hendak bahas.
Untuk contoh tadi, Anda bisa menggantinya jadi "Nikahi
Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Beri Mahar Segini".
Kata “segini” akan memancing rasa penasaran pembaca.
Secara otomatis, pembaca pun akan klik pada judul Anda untuk
mengetahui lebih banyak tentang berita tersebut.
Menurut saya pribadi, amat disayangkan jika Anda sudah
membuat artikel seapik mungkin, tetapi sepi pembaca.
Padahal, kesalahannya tidak terletak pada badan artikel
Anda, melainkan di judul.
Boleh dibilang, judul itu ibarat bagian luar dari kastil
atau istana mewah.
Untuk menarik perhatian orang-orang agar masuk mengunjungi
kastil itu, jangan terang-terangan menghias seluruh dinding luarnya dengan
lapisan emas.
Tetapi, sajikan eksteriornya apa adanya.
Lalu, buka sedikit pintu dan jendela-jendelanya.
Dengan begitu, pengunjung bisa mengintip ke dalam.
Jika apa yang ada di dalamnya menarik buat mereka, maka
mereka pasti akan masuk dengan sendirinya. ☺️
3. Jangan Membuat Judul yang Datar

Seperti apa, sih, judul yang datar itu?
Lagi-lagi, kalau menyangkut ketertarikan pembaca, maka judul
yang datar adalah judul yang gagal menimbulkan perasaan apapun di dalam diri
pembaca.
Misalnya, dari judul yang Anda buat, reaksi macam apa yang
Anda inginkan dari pembaca?
Apakah itu untuk membangkitkan rasa geram?
Jengkel?
Sedih?
Terharu?
Penasaran?
Apapun itu emosinya, judul yang datar tidak akan menimbulkan
yang manapun dari perasaan-perasaan di atas.
Coba perhatikan judul berikut ini:
"Jokowi Divaksin
Sinovac Hari Ini"
Dari esensinya, saya tahu ini informasi penting yang layak
diketahui khalayak umum.
Namun, sama seperti poin ke dua di artikel ini, judul ini
menghalangi pembaca untuk klik pada artikel Anda.
Padahal, jika penulis mampu bermain-main dengan perasaan
pembaca, wah, saya jamin bakal ada banyak klik yang Anda peroleh.
Tetapi, ingat satu hal: jangan berlebihan dalam menggunakan
kata-kata yang memancing emosi pembaca.
Karena, kalau sudah begitu, sama saja artinya Anda membuat
judul yang clickbait, dong. ☹️
Membuat judul yang baik dan benar itu susah-susah gampang.
Dibilang susah lantaran judul merupakan salah satu elemen
kunci yang menentukan menarik atau penting tidaknya suatu artikel.
Tapi, membuat judul yang baik dan benar juga gampang,
asalkan Anda tahu kaidah-kaidahnya. 😉
Ada tips lain yang bisa Anda tambahkan ke daftar di atas?
Yuk, sharing dengan pembaca Diari Is yang lain, dan sampai jumpa lagi di postingan berikutnya. 👋
Tidak ada komentar:
Posting Komentar